actasurya.com – Sebanyak enam puluh tujuh tim peserta turut berpartisipasi dalam Lomba Dayung Perahu Sampan Sprint dan Slalom di Sungai Kalimas, Taman Prestasi, Surabaya Jawa timur. Para peserta berasal dari kalangan TNI, Polri, Unit Pemerintahan Daerah, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan Komunitas Dayung.
Acara ini diawali dengan sambutan dari Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Eri mengatakan Pemkot Surabaya akan terus menghidupkan kawasan wisata Sungai Kalimas, salah satunya dengan menggelar berbagai perlombaan serupa.
“Dalam waktu dekat, pemkot akan segera meresmikan rebranding kawasan Wisata Perahu Air Kalimas,” kata Eri.
Eri Cahyadi juga berharap, perlombaan ini dapat menggerakkan ekonomi serta sebagai tempat wisata Perahu Air Sungai Kalimas. Lomba dayung sampan ini dilaksanakan selama dua hari yakni pada 28 hingga 29 Mei 2022.
Sugianto, selaku Ketua pelaksana kegiatan ini menuturkan, hari pertama dimulai pada pukul 07.30 WIB yang merupakan babak penyisihan. Kemudian hari kedua dilanjutkan dengan pemilihan pemenang lomba.
“Di hari pertama ini merupakan babak penyisihan sebanyak enam puluh tujuh tim berpartisipasi. Nantinya di hari kedua, akan terpilih dua belas besar putra dan putri di babak final, ” Jelasnya.
Sugianto melanjutkan, jarak total yang harus di tempuh para peserta yaitu 400 Meter. Sedangkan penilaian berdasarkan kecepatan dan keterampilan. Tim yang menang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai.
“Jarak yang harus ditempuh yaitu 400 Meter. 200 Meter Sprint saat start dan 200 Meter Slalom saat akan memasuki garis finish. Penilaiannya itu berdasarkan kecepatan dan keterampilan saat bermanuver tersebut. Juara 1 akan mendapat lima juta, Juara 2 akan mendapat tiga juta, Juara 3 akan mendapat dua juta, dan Juara Harapan akan mendapat satu juta, ” Imbuhnya.
Pria berkulit sawo matang ini menceritakan ada kejadian unik saat lomba berlangsung. Ia mengatakan ada sampan yang terbalik saat akan finish dan melewati gate slalom. Ia juga berharap agar sungai Kalimas sering dijadikan tempat untuk pelaksanaan olahraga kemasyarakatan.
“Sampan yang terbalik saat akan garis finish dan saat melewati gate slalom adalah keunikan dari acara ini. Saya mengharapkan setelah acara ini, sungai Kalimas sering di jadikan tempat olahraga kemasyarakatan seperti lomba dayung galon, dayung perahu karet, dan dayung sampan seperti saat ini, ” katanya.
Sebagai perwakilan salah satu tim yang lolos yaitu Berliando Siahaan dari Tim Hiu Petarung (Yonif 3 Marinir Brigir 2 Juanda) membeberkan persiapannya saat bertanding dengan baik.
“Kita mempersiapkannya jauh hari agar bisa bertanding dengan baik. Kita serahkan kepada yang mahakuasa, kita percaya dan yakin kita akan menang. Mengenai persiapan kurang lebih tiga bulan, karena dayung itu tidak gampang dan banyak tekniknya, ” ujarnya.
Peserta yang pernah juara satu lomba dayung di Selat Sunda pada 2018 lalu itu menyebutkan, bahwa persiapan saat pandemi dan sebelum pandemi berbeda. Karena saat pandemi latihan menjadi berkurang.
“Saat pandemi latihan berkurang, tetapi setelah pandemi latihan semakin sering dilakukan dan saya berharap bisa menang di lomba kali ini,” Tandas pria berdarah Batak ini.
Berbeda dengan hari pertama, Lomba dayung sampan ini di mulai pada pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB. Ini putaran final bagi kedua belas besar tim putra dan putri yang terpilih.
Setelah perlombaan berakhir, dewan juri memutuskan kategori Tim Putra yang berhak meraih juara 1 adalah Tim Gong Ho (C) dari Batalyon Infanteri Gedangan. Sebagai perwakilan pemenang, Feri menyampaikan rasa bahagianya setelah menjuarai Lomba. Sebelumnya tim mereka juga pernah menjuarai Lomba Dayung Perahu Karet pada 2019 lalu di tempat yang sama.
“Rasanya senang bisa menjuarai lomba dayung di Surabaya ini. Di tahun lalu juga, Tim saya pernah menjadi juara 2 dan 3 pada lomba dayung perahu karet di tempat ini juga, ” tegasnya.
Pria bertubuh tinggi tersebut menyampaikan harapannya untuk lomba ini agar tahun depan acara tersebut dapat dilaksanakan terus.
“Semoga tahun depan lomba ini terus dilaksanakan dan kami bisa terus mengikutinya, ” imbuhnya.
Sedangkan di Kategori Putri, Juara satu di raih oleh Galaxy Team yang berasal dari Komunitas Dayung Surabaya (Bajol). Nur Azizah mengatakan dirinya sangat bersyukur dengan kemenangan ini. Lebih istimewa lagi, Dirinya juga sempat mewakili Provinsi Jawa Timur di ajang PON Papua kemarin walaupun tidak meraih medali.
“Syukur Alhamdulillah bisa menang. Mengenai prestasi saya yaitu pernah mewakili Jawa Timur di ajang PON Papua kemarin, namun saya tidak meraih medali dan hanya berpartisipasi, ” ungkapnya terharu.
Wanita berbaju hitam ini menambahkan harapannya untuk penyelenggaraan lomba di tahun depan. Dia berharap agar bukan hanya lomba perahu sampan saja untuk bisa menarik penonton.
“Saya berharap di tahun depan, bukan hanya satu event ini saja. Melainkan ada event lainnya seperti lomba dayung perahu karet, lomba perahu panjang yang berisi belasan pendayung seperti pasukan marinir (PASMAR) di Monumen kapal selam (Monkasel) itu. Agar penonton bisa tertarik mengikuti dan menghadiri event tersebut, biar lebih meriah daripada tahun ini, ” Bebernya.
Di lain sisi, salah satu supporter yaitu Agung yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah memberikan tanggapan mengenai lomba ini. Ia menyampaikan antusiasnya saat menyaksikan temannya bertanding.
“Lomba ini seru mas, temen saya banyak yang lolos ke putaran final yaitu tim Bajra Yudha dari Resimen Kavaleri, ” ujarnya.
Pria bertubuh kurus ini mengaku senang dan berharap dengan terselanggaranya lomba tersebut dapat menarik minat masyarakat untuk datang ke tempat wisata ini.
“Saya senang dengan lomba kali ini karena sudah dua tahun tidak terselenggara. Saya berharap dengan adanya lomba seperti ini banyak orang yang datang dan membantu perekonomian daerah sekitar serta taman-taman seperti ini didatangi oleh banyak orang. Karena jarang sekali ada yang mau datang ke tempat seperti ini,” tutupnya.
(N/F: Dae/Dok.pribadi)