Actasurya.com – LBH Surabaya dan 50 organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Solidaritas untuk Demokrasi Jawa Timur (SOLID JATIM) mengecam keras tindakan represif yang dialamatkan pada YLBHI/LBH Jakarta oleh sekolompok Massa dan Aparat.
Hal itu, menyikapi YLBHI-LBH Jakarta yang pada hari Sabtu, (16/9), mengalami tindakan represif oleh kepolisian secara sepihak membatalkan seminar Pengungkapan Sejarah 65/66, juga pada, Minggu, (17/9), mendapatkan kepungan oleh sekolompok Massa.
“YLBHI-LBH telah berulang kali menjelaskan bahwa tidak ada acara terkait PKI,” kata Wakil Direktur Bidang Riset dan Pengembangan LBH Surabaya, Abdul Fatah di Kantor LBH Surabaya, pada Senin, (18/9)
Hal yang lebih memprihatinkan, kata Abdul Fatah, terjadi pada Minggu, (17/9), malam, mulai sekitar pukul 21.00 hingga Senin 18 September dini hari ratusan massa mendatangi mengepung gedung YLBHI-LBH, meneriakkan ancaman.
“Mereka melakukan stigma dan tuduhan-tuduhan tidak berdasar, serta mencoba masuk, melempari dengan batu dan melakukan provokasi-provokasi, serta mencoba membuat kerusuhan,” ujarnya.
Hal ini menurutnya, menjadi preseden buruk terhadap ikhtiar dalam menjaga demokrasi selama ini.
Oleh karena itu, SOLID JATIM menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Meminta Presiden Joko Widodo turun tangan untuk memastikan hak atas rasa aman, berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat (kebebasan berekspresi) dilindungi dan dipenuhi;
2. Meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia agar melakukan evaluasi terhadap jajaran di bawahnya dalam menjalankan kewajiban konstitusi guna melindungi dan memenuhi hak atas rasa aman, berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat (kebebasan berekspresi);
3. Meminta agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu atau kabar bohong yang dapat memecah belah bangsa.
Surabaya, 18 September 2017
(N/F: Surya)