actasurya.com – Jika hidup terlihat seperti sebuah labirin yang sulit dilalui, maka Aqua Dwipayana membuat hidup menjadi begitu mudah. Ia menempatkan di setiap dinding labirin mata-mata yang bisa membantunya berjalan keluar.
Begitulah semestinya hidup dijalani bahwa di setiap belahan dunia mana pun kita harus punya kenalan. Tempat dimana kita akan berkunjung dan bersilaturahmi. Itulah nikmatnya membantu orang.
“Karena kalau kita membantu orang, Tuhan akan membalasnya dengan beribu-ribu kebaikan,” kata Aqua Dwipayana dalam seminar Peningkatan Kinerja SDM Stikosa-Aws Tahun 2018, di Auditorium Stikosa-Aws, Selasa (6/3).
Aqua Dwipayana adalah mantan wartawan Suara Indonesia yang kini menjadi motivator di bidang komunikasi. Dalam seminar bersama mahasiswa Komunikasi Stikosa-Aws, ia memberi pesan pada mahasiswa untuk selalu hidup dengan penuh keyakinan. Jangan ragu mengambil keputusan.
“Kita jangan ragu-ragu menunjukkan karakter yang kuat,” jelasnya.
Dia memberi contoh tentang kehidupannya dulu saat masih mahasiswa. Banyak temannya yang suka melakukan hal-hal yang tidak produktif. Seperti tiap malam begadang dan nongkrong.
“Berteman dengan teman-teman yang seperti itu, kita ambil yang baiknya saja. Saya beda dengan mereka, saya atur waktu agar bisa produktif,” terang laki-laki berkacamata itu.
Menurut Aqua, bagi mahasiswa generasi milenial ini jangan terlalu mengharapkan kehidupan yang instan. Semua harus diawali dengan kerja keras.
“Juga, generasi kalian (milenial) kalau lulus jangan hanya bermimpi jadi PNS. Jadi pengusaha atau motivator seperti saya,” papar Aqua menjawab pertanyaan salah satu audiens.
Aqua Dwipayana sukses menjadi seorang konsultan komunikasi dan motivator. Kunci kesuksesannya adalah silaturahmi. Seluruh pengalamannya dalam hidup dengan silaturahmi ia tuangkan dalam buku barunya berjudul ‘Silaturahmi the power of Komunikasi’.
Dalam seminar itu juga diadakan penandatanganan pemberian beasiswa kepada 2 orang mahasiswa Stikosa-Aws oleh Aqua Dwipayana, sebagai bentuk apresisai Aqua kepada mahasiswa-mahasiswa calon wartawan (N/F: EBI)