actasurya.com – Tolak penetapan UMK 2 sampai 5 tahun sekali. Tolak kenaikan BBM dan hapuskan sistem kontrak dan outsourcing. Tetap menjadi tuntutan utama yang lantang diserukan oleh berbagai serikat kerja buruh setiap May Day.
Ratusan masa buruh yang memadati depan Gedung Negara Grahadi melakukan aksi menuntut hak dan memprotes kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada kaum buruh.
Longmarch dari berbagai kota di Jawa Timur tumpah ruah guna menyuarakan apa yang menjadi hak kaum buruh. Dengan menggunakan kendaraan roda dua dan iring-iringsn truk tak luput dari bumbu aksi setiap perayaan May Day. Bermodalkan pengeras suara sambil mengibarkan logo serikat buruh, mereka menolak upah yang minim dan sistem kerja kontrak.
Dwi selaku koordinator lapangan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menilai, upah murah berbanding lurus dengan angka kemiskinan. Untuk itu, mereka juga menuntut adanya undang undang perlindungan buruh.
Dalam orasinya, masa buruh juga mengkritik keras terkait kebijakan yang tidak tepat sasaran pada kaum buruh zaman Gubernur Soekarwo. Sekitar 500 personil gabungan dari TNI, Polri, dan Satuan Pamong Praja (Satpol PP) dikerahkan guna mengamankan aksi pada May Day, Jumat, (1/5). (N/F: Indra/Pondra)