actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook X (Twitter) Instagram
TRENDING
  • Mahasiswa Stikosa AWS Membersamai UMKM Kampung Kue Rungkut Surabaya Untuk Melek Digital
  • Hari Ibu Jadi Momentum RTIK Surabaya Kenalkan Teknologi AI untuk Pemasaran Digital
  • Berani Berbisnis: Mahasiswi Inspiratif Seimbangkan Pendidikan dan Usaha
  • Peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional 2024 dengan Pameran dan Orasi Kemanusiaan di Unair
  • Aksi Darurat Demokrasi di Surabaya, Buntut Kontroversi RUU Pilkada
  • Tolak RUU Penyiaran, Koalisi Masyarakat dan Pers di Surabaya Gelar Aksi
  • Laboratorium Jurnalisme di Kampus Wartawan
  • Bangun Kemampuan Berbicara Depan Umum, UKM Surabaya Muda Gelar Pelatihan Public Speaking
Facebook X (Twitter) Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»BERITA»Inilah Tanggapan Mahasiswa Tentang Kebijakan UAS
BERITA

Inilah Tanggapan Mahasiswa Tentang Kebijakan UAS

redaksiBy redaksi22 Juni 2012
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Actasurya.com – Pasca keluarnya kebijakan oleh akademik mengenai  Minggu Tenang yang berkurang menjadi tiga hari, serta UAS yang hanya delapan hari. Sontak membuat beberapa mahasiswa terkejut dan  melontarkan berbagai pendapat.

 “Kalau minggu tenang diperpendek saya rasa masih biasa saja. Tapi, kalau pelaksanaan ujian yang diperpendek justru agak berat. Membuat pikiran kacau, dan belajarnya pun terbagi-bagi. Apalagi satu hari diisi dengan dua mata kuliah itu sangat tidak relevan. Perubahan sistem pun juga perlu adanya adaptasi,” ujar Heidi Oktaviani, mahasiswa Public Relations.

Meski begitu,  tidak semua mahasiswa Stikosa-AWS menolak atas kebijakan baru tersebut. Tetapi, mereka masih mengeluhkan tentang perubahan penerapan UAS yang dirasa terlalu cepat tanpa pemberitahuan sebelumnya.

“Sebenarnya semua tergantung mahasiswanya. Kalau mereka sudah tahu kapan waktunya ujian tiba, mungkin mereka akan mempersiapkan jauh-jauh hari dan tak ada masalah. Malah kampus itu mempermudah kita untuk cepat liburan,” kata Tanjung, mahasiswa semester enam.

Sementara itu,  Riezta mahasiswa semester empat berpendapat lain. Menurutnya, setiap mahasiswa mempunyai cara belajar yang berbeda. Ada yang cepat proses belajarnya, tapi ada juga yang susah. Kalau waktu persiapan lebih panjang bisa dimanfaatkan selain untuk belajar juga bisa menyegarkan otak agar tidak jenuh.


Di lain pihak, Putri Aisyiyah Rachma Dewi, Kepala Program Studi turut menanggapi. “Meski ujian diadakan satu bulan penuh, tidak akan berpengaruh pada proses belajar dan nilai hasil studi atau yang kerap disebut Indeks Prestasi.  Jadi mereka itu hanya membuang buang waktu saja,” ujarnya tegas. N/F : Navis/ Abdul
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website
  • Facebook
  • X (Twitter)
  • Instagram

Related Posts

Mahasiswa Stikosa AWS Membersamai UMKM Kampung Kue Rungkut Surabaya Untuk Melek Digital

5 Juli 2025

Hari Ibu Jadi Momentum RTIK Surabaya Kenalkan Teknologi AI untuk Pemasaran Digital

23 Desember 2024

Berani Berbisnis: Mahasiswi Inspiratif Seimbangkan Pendidikan dan Usaha

6 September 2024

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.