actasurya.com – Kuno, antik, dan hampir semuanya bekas. Berbagai macam benda dengan kualifikasi tersebut bisa dengan mudah anda jumpai di Pasar Senthir, Yogyakarta. Meskipun bekas, dan rata-rata berharga miring, namun tetap, kemampuan menawar anda akan dibuktikan lagi di sini.
Bertepat di samping Pasar Beringharjo, pasar yang pada siang hari menjadi lahan parkir ini juga telah menjadi komoditas utama beberapa pedagangnya, salah satunya adalah Afri Kristiani warga asli Yogyakarta. Menurut wanita berambut sebahu ini, rutinitas tiap hari Pasar Senthir memang lumayan ramai.
“Kebanyakan para pedagang buka lapaknya sekitar habis Maghrib sampai jam sepuluh, kalau ramai bisa sekitar sampai pukul setengah sebelas,” ucap Afri.
Menurut Afri, keuntungan yang bisa didapat dari berdagang di Pasar Senthir bisa mencapai 100% atau lebih dari harga modal. Maka dari itu Afri dan suaminya memilih berdagang di Pasar Senthir setiap harinya selama lima tahun ini sejak pasar tersebut dibuka.
“Kebanyakan yang beli di sini ini kolekdol, bukan kolektor. Beli, trus dijual lagi,” jawab Afri sambil tertawa saat ditanya siapa yang sering membeli barang dagangannya.
Namun bagi Nancy Rahma, salah satu pengunjung Pasar Senthir yang berasal dari Surabaya, berburu barang langka untuk koleksi di Pasar Senthir adalah salah satu kegiatan yang wajib ia lakukan saat berkunjung je Jogja. Selain harganya miring, menurut Nancy barang-barang yang dijual di Pasar Senthir harganya masih bisa ditawar, “Sukanya beli sepatu kalau nggak koin-koin lama. Kacamata juga,” ungkap perempuan berkacamata ini.
naskah dan foto : Amalia Irawati