actasurya.com – Somalia, merupakan negara muslim yang terletak di timur laut Afrika dan berbatasan dengan teluk Aden. Saat ini, Somalia kembali menjadi perhatian publik sejak tahun 2011 silam dengan kasus yang sama. Kelaparan serta kekeringan telah melanda negara yang penduduknya berkulit hitam tersebut. Perdana Menteri Somalia, Hassan Ali Khaire pun menyatakan, setidaknya 110 orang rakyatnya meninggal dunia akibat kelaparan dalam 48 jam terakhir.
Berkaca dari kondisi ini, sebuah organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggandeng organisasi mahasiswa (Ormawa) Teater Lingkar Stikosa-AWS (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya) untuk menggelar aksi penggalangan dana pada saat car free day di jalan Raya Darmo Surabaya.
Minggu (23/4), bertajuk Beras untuk Afrika, ACT menghelat kegiatan tersebut tepat pada pukul enam pagi. Sejumlah selebaran tak lupa dibagian kepada setiap pengunjung car free day tersebut. Berlokasi tepat disamping restaurant siap saji KFC, sejumlah tongkat dan ranting kering menyerupai pohon yang telah dirangkai terususun apik. Beberapa potret keadaan warga Somalia terpampang jelas disana.
Dian Laksana, selaku Marketing Communication ACT mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk menggugah kepedulian masyarakat Surabaya terhadap bencana kelaparan yang menimpa jutaan penduduk Afrika. “Kami berharap melalui aksi ini semakin banyak orang yang tahu kondisi saudara kita yang kelaparan hebat di Afrika, dan akhirnya tergugah kepeduliannya,” ujarnya.
Pada kegiatan ini, banyak sekali warga Surabaya yang memberikan respon positif. Mulai dari remaja sampai orang tua pun ikut menyisihkan sebagian uangnya untuk disumbangkan. Kantini (48) misalnya, ia mengatakan bahwa dirinya sangat terenyuh melihat kondisi yang dialami oleh anak-anak Somalia. “Merinding mbak, apalagi saya nggak membayangkan kalau terjadi pada anak saya. Saya sih suka kasihan liat begini. Kadang orang yang banyak uangnya tapi nggak mau nyumbang, malah dimakan sendiri uangnya. Makanya perlu adanya kesadaran antar sesama,” tuturnya.
Lain halnya dengan Kantini, salah satu pengunjung pameran foto mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui kondisi yang terjadi di Somalia tersebut. “Saya baru tahu kalau Somalia kembali mengalami kelaparan dan kekeringan. Karena setau saya dulu, Somalia pernah mengalami kekeringan juga. Menurut saya ini kondisi yang sangat memprihatinkan dan menyentuh sekali,” ucapnya.
Tepat pukul delapan pagi aksi teatrikal dimulai. Teatrikal yang digawangi oleh Teater Lingkar ini mengusung tema kelaparan didalamnya. Diperankan oleh tiga orang pemain, terlihat penggambaran keadaan yang terjadi di Somalia saat ini. Ade Resty, salah satu pemain dalam teater tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat antusias dalam aksi penggalangan dana ini. “Bersyukur pada aksi ini banyak para pengunjung yang empati melihat aksi kami, dan korban kelaparan di somalia,” ucap Ade. Pementasan teatrikal pun ditutup dengan pembacaan puisi.
Dalam waktu dekat ACT akan mengirimkan bantuan beras sebanyak seribu ton ke Somalia dengan Kapal Kemanusiaan. Jika tidak ada halangan berarti, Kapal Kemanusiaan akan dilepas secara simbolis oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dari Tanjung Perak Surabaya.
Bantuan ini merupakan pemberangkatan tahap pertama dari target yang ditetapkan ACT sebanyak 10 ribu sampai 25 ribu ton dalam tahun ini. (N/F : Sasa,Pita/ Naufal)