Actasurya.com – Kenaikan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) untuk mahasiswa angkatan 2021, menjadi persoalan tersendiri bagi generasi daring kedua ini. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa penambahan biaya lainnya. Sebut saja seperti biaya Admisi penerimaan mahasiswa baru (PMB) sebesar Rp 700.000.
Uang izin menjadi mahasiswa tersebut digunakan untuk pembuatan jas almamater, Kartu tanda mahasiswa (KTM), dana Pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB), Latihan Kepemimpinan managemen mahasiswa tingkat dasar (LKMM-TD) dan Asuransi. Selain itu hadirnya Her-Registrasi per semester senilai Rp 200.000.
Perbandingan SPP Tahun 2020 dan 2021 Persemester
Dimahasiswa angkatan 2020/2021 biaya persemesternya untuk kelas pagi senilai Rp 4.500.000 dan kelas malam Rp 4.800.000. Namun, kenaikan tidak relevan terjadi pada SPP angkatan 2021/2022 yakni untuk kelas pagi sebesar Rp 5.100.000 dan untuk kelas malam Rp 6.000.000. Penambahan tersebut berjumlah Rp.600.000 untuk kelas pagi, sedangkan kelas malam sebesar Rp.1.200.000.
Klarifikasi Wakil Ketua Stikosa-AWS yang Baru
Puasini Apriliyantini selaku wakil ketua yang baru menjabat di Tahun Ajaran 2021/2022 memberikan tanggapan mengenai kenaikan SPP Angkatan 2021. Ia merasa tidak tahu-menahu ketika diwawancarai perihal kenaikan SPP angkatan 2021.
Serta adanya penambahan biaya admisi dan her-registrasi persemester. Hal tersebut dikarenakan, April sendiri baru menjabat sebagai wakil ketua satu bulan yang lalu. Ia menambahkan bahwa kebijakan tersebut sudah ada sejak Prida masih menjabat sebagai ketua Stikosa-AWS.
“Saya baru menjabat jadi waka satu bulan yang lalu dan wacana kebijakan itu sudah ada sejak masa bu prida,” jelasnya (24/09).
Terkait kebijakan her-registrasi, dosen yang tidak ingin identitasnya diketahui ini, memberikan penjelasan perihal tersebut. Ia mengatakan tujuan her-registrasi adalah pendaftaran kembali mahasiswa yang akan aktif pada setiap semester.
“Itu kemarin biaya registrasi tujuannya supaya ketika ada mahasiswa yang cuti, dia tidak perlu membayar SPP. Jika dia tidak bayar her-registrasi artinya dia tidak meneruskan lagi,” pungkasnya.
Tanggapan Mahasiswa 2020
Mahasiswa 2020, Bayu Panenang menyatakan jika SPP naik harusnya ada pembangunan lagi di kampus dengan fasilitas yang mumpuni.
“Kalo memang SPP-nya jadi dinaikin harusnya mereka ada pembangunan lagi di kampus, misalnya kantin diperluas, fasilitas kampus diupgrade yang lebih proper gitu,” ungkapnya.
Selain itu Pria jurusan broadcasting ini juga menambahkan, harapannya agar pembelajaran tatap muka (PTM) segera dilaksanakan. Supaya mahasiswa generasi sejak awal kuliah, belum pernah mencicipi fasilitas kampus. Namun tetap mengutamakan protokol kesehatan yang ketat.
“Harapannya semoga bisa secepatnya offline dengan prokes yang ketat, dan kami bisa menikmati fasilitas kampus,” tutup mahasiswa berambut gondrong ini.
Tanggapan Mahasiswa 2021
Senada dengan itu Shahnez Annisa Mekoa, mahasiswa baru 2021 ini menanggapi perihal naiknya SPP tahun 2021. Menurutnya SPP ditahun ini dirasa cukup dan berharap agar kampus segera memberikan bantuan kuota terhadap mahasiswa. Mengingat beberapa hari lalu ada gangguan jaringan dibeberapa provider.
“Saya rasa untuk SPP-nya cukup, dipertahankan saja untuk nominalnya. Kalau bisa kampus memberikan dispensasi semisal ada teman-teman yang telat pembayaran. Mengenai bantuan kuota, sebaiknya segera saja diadain karena seperti kemarin itu kan ada kerusakan jaringan dari situ teman-teman merasa kesulitan,” tanggapnya.
(N/F:Shf,Keo)