Actasurya.com – Kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa kembali menjadi sorotan setelah presiden BEM yang kini dijabat Marga Bagus Santoso dianggap kurang profesional akan tanggung jawabnya, sehingga membuat BEM mengalami krisis kepemimipinan. Setelah hampir berjalan 2,5 bulan masa jabatan, presiden BEM hanya sering menampakkan diri hanya waktu tertentu saja, terutama acara-acara BEM sendiri.
Hal itu pun diakui Marga Bagus Santoso. “ Saat ini kondisinya memang sulit bagi saya, dikarenakan kegiatan di luar BEM yang sangat padat ditambah lagi menjadi presiden BEM tidaklah mudah. Jadi, mau tidak mau aku harus benar-benar membagi waktu,” ungkapnya, Jum’at (22/6).
Dapat terlihat selama bulan ini pihak yang aktif dalam melakoni kinerja BEM bisa dihitung jari. Hingga muncul anggapan bahwa BEM berjalan dengan sebelah kaki.“ Kalau dibilang sengaja menyibukkan diri di luar BEM bisa, karena saya ingin sekali memandirikan anak buah saya. Jika terus-terusan saya timang mereka tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa saya. Jadi saya harus benar-benar melatih mereka supaya mandiri,”tambahnya.
Faktor komunikasi juga turut menjadi permasalahan. Mahasiswa ekstension ini mengakui, terjadi kesenjangan komunikasi antara anggotanya. Seperti halnya, dirinya dengan Sekretaris Jenderal BEM yang terkadang melakukan pengambilan keputusan secara sepihak.
Meski demikian, kondisi tersebut justru mendapatkan tanggapan dingin dari salah satu anggota BEM.“ Saya sangat memaklumi jika presiden BEM mengurangi loyalitasnya dan kinerjanya pada BEM. Karena saya tahu dia mengikuti beberapa organisasi di luar BEM dan sibuk dengan perkerjaannya, “ ujar Wina sekretaris BEM. N : Sulis/dok. Acta Surya