actasurya.com – Dalam acara Art For Autism yang digagas oleh yayasan ASA (Advokasi & Sadar Autisme) untuk memperingati Hari Sadar Autisme Sedunia, anak penyandang autis unjuk kebolehan dalam karya yang dipamerkan di Atrium Grand City Surabaya.
Tidak hanya lukisan yang dipamerkan, anak penyandang autis juga membuat berbagai macam karya seperti gambar, karya kolase, dan juga handicraft. Vika Wisnu dalam wawancaranya menjelaskan bahwa dengan karya tersebut salah satu cara sebagai terapi untuk menumpahkan ide, dengan cara melihat gambar lalu meniru apa yang mereka lihat.
“Untuk saat ini total keseluruhan ada 75 karya, diantaranya 40 karya para penyandang autis dari Surabaya, Malang, Jember, Pasuruan dan juga Bandung. 14 sumbangan dari pelukis Novita Sechan, Eddy Prana dan Ovy Novyardhyani, serta 21 karya mahasiswa DKV UK Petra” ujar Vika yang juga dosen di Stikosa-AWS.
Acara yang akan dilaksanakan hingga tanggal 7 April ini menarik antusias pengunjung. Banyak dari mereka yang terkesan terhadap hasil karya anak penyandang autis. “Luar biasa, hasilnya tidak kalah dengan anak yang normal, tidak menyangka anak yang baru 3 tahun gambarnya sebagus ini,” ungkap Emi Siswoyo salah satu pengunjung mal Grand City.
Walau tidak semua, lukisan dan beberapa karya sengaja dijual dalam pameran tersebut. Hal ini sebagai wujud penghargaan terhadap karya anak penyandang autis. “Tidak semua dijual hanya beberapa saja, hasilnya untuk pembuatnya sendiri sebagai penghargaan kalau karyanya tidak kalah dengan yang lain dan juga bisa menghasilkan uang,” pungkas Vika.
naskah : Rochmawati | foto : Willy Irawan