Actasurya.com – Generasi Z, demikian sebutan untuk anak-anak muda yange tengah berjuang menata masa depan mereka di era ini. Menata masa depan yang dimaksud adalah berupaya untuk mandiri secara finansial tanpa mengandalkan orang tua, namun tetap memprioritaskan kewajiban, seperti pendidikan atau kegiatan lainnya.
Syahbrina Reza Faradihla, yang akrab disapa Riri, adalah mahasiswi Stikosa AWS sekaligus seorang generasi Z yang inspiratif. Selain menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswi, Riri juga memiliki beberapa usaha, antara lain buket (kadomy.id), bento cake, dan jasa cuci sepatu (briandshoes.id). Usaha ini ia rintis dengan tujuan untuk mandiri tanpa harus bekerja di bawah orang lain.
“Saat ini saya memiliki tiga usaha, yaitu buket, bento cake, dan cuci sepatu. Usaha buket saya mulai sejak lulus SMK pada tahun 2021, kemudian usaha cuci sepatu dimulai tahun 2023, dan usaha bento cake ini baru saya rintis pada tahun 2024, menyesuaikan permintaan pelanggan. Saya memilih untuk membuka usaha sendiria karena saya tidak suka diatur dan lebih senang bekerja mandiri,” ujar Riri.
Meskipun memiliki usaha, Riri menegaskan bahwa urusan kuliah tetap menjadi prioritasnya. Menurutnya, prioritas tergantung situasi, dan ia lebih mengutamakanu kuliah jika ada kelas, sementara usahanya akan disampingkan terlebih dahulu.
Selain berbisnis, Riri juga bekerja sebagai content freelance di media sosialnyas seperti TikTok dan Instagram.
“Selain usaha, saya juga bekerja sebagai content freelance di TikTok dan instagram. Namun, meskipun begitu, saya tetap memprioritaskan kuliah. Jika ada kelas, kuliah tetap yang utama, tetapi jika tidak ada, saya fokus pada usaha dan konten. Intinya, yang lebih penting didahulukan,” katanya.
Motivasi Riri untuk membuka usaha sendiri datang dari lingkungan keluarganya. Dia terinspirasi oleh pamannya yang sukses dalam bisnis percetakan dan telah membuka dua cabang di Kalimantan. Selain itu, banyak anggota keluarganya yang juga memiliki usaha sendiri.
“Saya termotivasi oleh keluarga saya, salah satunya paman saya yang sukses di dunia percetakan dan memiliki dua cabang di Kalimantan. Beliau bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, dan saya juga ingin menjadi pengusaha muda yang sukses dan berpendidikan,” jelas Riri.
Riri mengakui bahwa merintis usaha tidaklah mudah, meskipun modal awalnya hanya sekitar Rp100.000 hingga Rp200.000. Tantangan terbesarnya adalah membangun personal branding, yaitu bagaimana cara memperkenalkan produk atau jasa kepada pelanggan dan mempertahankan kualitas.
“Menurut saya, tantangan terbesar dalam membangun usaha adalah menciptakan personal branding dan menjaga kualitas sejak awal. Personal branding berarti memperkenalkan produk atau jasa kita kepada orang lain dan tetap menjaga kualitasnya, dengan cara mengikuti tren yang viral di media sosial sebagai bentuk promosi,” jelasnya.
Meskipun penuh tantangan, Riri tidak menyerah. Dia tetap semangat menyeimbangkan usaha, pekerjaan, dan kuliahnya. Menurutnya, sebagai anak muda, kita harus berani mencoba hal-hal baru agar di masa tua nanti tidak menyesal.
“Pesan saya untuk anak muda sekarang, ambil peluang yang ada dan cobalah hal-hal baru yang mungkin kamu anggap sulit. Lebih baik gagal sekarang daripada tidak mencoba sama sekali. Mulailah usaha tanpa ragu, dan jangan terlalu khawatir dengan kegagalan. Yang kita butuhkan untuk mencoba hal baru adalah tekad,” tutupnya.
(N/F: Kun/Dok.Pribadi)