Actasurya.com – Stikosa-AWS Photo Week (SPW) 2023 merupakan festival fotografi yang berlangsung dari 4 hingga 10 November 2023, akan memaparkan tema penting yang berkaitan dengan lingkungan yaitu ‘Indonesia Pro Lingkungan’.
Festival ini merupakan bagian dari Festival Komunikasi Road to 59th Stikosa AWS. Dimana mahasiswa dan alumni Stikosa-AWS terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti klinik fotografi, photo projection, pameran buku fotografi, dan pameran foto.
Menurut Mamuk Ismuntoro, Managing Director SPW 2023, isu lingkungan menjadi sorotan utama dalam rangkaian acara ini. SPW bertujuan untuk mendekati masyarakat dan memperlihatkan bagaimana isu lingkungan menjadi penting untuk dinarasikan ke masyarakat sebagai bentuk perhatian kampus terhadap keberlanjutan ekosistem lingkungan.
“Ekosistem lingkungan adalah kita. Lingkungan adalah tempat hidup manusia, hewan dan keanekaragaman hayati,” jelas Mamuk, saat berbicara dalam pembukaan SPW 2023 di Stikosa AWS, Sabtu (4/11).
Sebagai bahasa visual, Mamuk menambahkan SPW berupaya memberikan ruang bagi fotografer untuk menyuarakan gagasannya. Baik dalam pameran foto dalam ruang, maupun luar ruang. Tak hanya menggelar karya para alumni dan fotografer professional, SPW juga menghadirkan karya dan fotografer bereputasi internasional.
“Kami mengundang Romi Perbawa, dengan proyek foto jangka panjangnya mengenai Pekerja Migran Indonesia. Foto dokumenter bertajuk Au Loim Fain yang baru saja tampil di ArtJog 2023 bisa dinikmati warga kota Surabaya di special exhibition SPW 2023,” jelasnya.
Lebih lanjut, di hari pertama Stikosa AWS Photo Week 2023, dua narasumber dihadirkan dalam dua sesi yang berbeda.
Di sesi pertama Eric Ireng, professional photographer yang memberikan tips dan gagasan untuk memotret layaknya profesional. Sementara di sesi kedua ada Camelia Ariestanty berbagi pengalamannya meraup cuan dari kamera smartphone.
Menanggapi kegiatan tersebut, Jokhanan Kristiyono, Ketua Stikosa-AWS menyampaikan bahwa SPW 2023 adalah kontribusi kampus pada penguatan literasi visual. Baik melalui pelatihan, diskusi, hunting bareng, hingga pameran foto.
“Setiap fotografer dengan caranya melihat hal-hal yang mungkin luput dari perhatian. Inilah yang kemudian disajikan di depan mata kita sebagai pengingat, penegas, bisa jadi sebuah pertanyaan, apakah ini memang terjadi?” jelasnya.
Lewat sajian karya-karya yang ada, tambah Jokhanan, memperlihatkan bahwa persoalan lingkungan sejatinya sangat complicated. Oleh karena itu, Jokhanan kemudian mengundang masyarakat luas untuk hadir dalam Stikosa-AWS Photo Week 2023.
“Menikmati pameran foto yang inspiratif, berdiskusi, dan menikmati kegembiraan bersama pegiat foto Indonesia,” tutupnya. (N/F: Dff/Dok.Pribadi)