actasurya.com – Menanggapi ‘Aksi Solidaritas’ yang dilakukan mahasiswa Stikosa-AWS dan karyawan atas tuntutan penurunan Pembantu Ketua III (PK III) (16/10), N. W. Ratna Amina mengancam akan membawa persoalan ini ke jalur hukum.
Pasalnya Ratna merasa dilecehkan dengan atribut boneka yang digunakan saat aksi berlangsung, karena dirasa menjatuhkan harga dirinya sebagai perempuan. Atribut boneka tersebut dibuat sebagai simbol kekecewaan mahasiswa terhadap PK III, yang digambarkan dengan perempuan yang berkuasa.
“Saya tidak terima, ini sudah melecehkan fisik saya, dengan cara membuat boneka yang menyerupai wanita dengan payudara besar. Hal ini akan saya laporkan ke polisi,” tegasnya, saat melakukan pertemuan dengan para mahasiswa di ruang Prapanca, Stikosa-AWS, Jum’at (17/10).
Mendengar ancaman yang dilontarkan Ratna, Didin Abdiansyah, Presiden BEM tidak banyak berkomentar. Ia tetap memperjuangkan apa yang benar dan apa yang menjadi hak mahasiswa. Aksi ini akan terus berlanjut, hingga tuntutannya dipenuhi oleh pihak Akademik.
“Silahkan Ibu Ratna membawa hal ini ke jalur hukum, saya tidak takut. Ini kami lakukan demi adik-adik saya dan kebaikan Stikosa-AWS. Maka dari itu, saya bersama kawan-kawan ormawa dan karyawan, menuntut PK III agar segera diturunkan,” kata Didin.
naskah: Rochmawati | foto: dok.