peringati hari pahlawan,
Actasurya.com – Setelah absen selama dua tahun, Parade Surabaya Juang kembali digelar pada Minggu, 6 November 2022. Tahun ini, Parade Surabaya Juang diikuti oleh 3.500 peserta. Para peserta terdiri dari prajurit TNI, Polri, perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya, berbagai komunitas sejarah dan pemuda, serta organisasi kemasyarakatan.
Parade diawali dengan sejumlah pertunjukan yang dipusatkan di Jalan Pahlawan. Pertunjukan itu di antaranya, kesenian musik keroncong, pembacaan sumpah pregolan Merdeka Ataoe Mati oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, teatrikal perang 10 November 1945, hingga penghormatan kepada Bendera Merah Putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya.
Sebelum parade diberangkatkan, Eri Cahyadi menerima penyerahan bendera Merah Putih dari Veteran. Selanjutnya, bendera itu diserahkan kepada Paskibraka sebagai tanda dimulainya pemberangkatan.
Parade Surabaya Juang ini tidak hanya menampilkan aksi teatrikal saja, namun juga ada pembacaan puisi serta orasi yang dilakukan artis, Olivia Zalianty.
“Saya sangat bangga atas apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya ini dengan mengadakan Parade Surabaya Juang yang mana acara ini adalah contoh kecil perjuangan dan semangat dari bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia dari bangsa lain,” ucapnya.
Olivia berharap agar masyarakat Indonesia, khususnya warga Surabaya, terus meneladani perjuangan para pahlawan. Karena berkat para pejuang, kita bisa merasakan kebebasan seperti sekarang.
“Kita sebagai bangsa Indonesia harus terus bisa meneladani perjuangan dan semangat para pejuang, sebab dari tangan merekalah kita bisa merasakan kebebasan berbangsa dan bernegara seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Parade Surabaya Juang tersebut dimulai sejak pukul 06.00 WIB dimana para peserta berkumpul di depan Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya.
Parade Surabaya Juang kali ini mengambil rute mulai dari Jalan Pahlawan, Jalan Kramat Gantung, Jalan Gemblongan dan Jalan Tunjungan. Kemudian berlanjut menuju Jalan Gubernur Suryo, Jalan Yos Sudarso, Jalan Jaksa Agung Suprapto, dan berakhir di Balai Kota Surabaya. Sekitar pukul 11.00 WIB, Parade Surabaya Juang ini berakhir.
Salah satu partisipan yaitu Zaki dari Komunitas Begandring Soerabaia yang menjadi peserta dalam drama kolosal parade ini, merasa sangat bangga bisa ikut ambil bagian.
“Jadi, ceritanya perang melawan Tentara Sekutu, saya jadi pejuang asal Gubeng,” katanya sambil tertawa.
Untuk menjadi pemain drama kolosal, Zaki bersama kawan-kawannya harus berlatih selama dua bulan. Dia merasa senang dengan antusiasme masyarakat yang terhibur dengan parade itu.
Memperingati Hari Pahlawan, Zaki memetik pesan dari para pejuang tentang arti pengorbanan dalam mempertahankan kemerdekaan.
“Pahlawan itu yang harus dipersiapkan adalah pengorbanan. Kalian mau mengorbankan yang kalian punya atau enggak,” tutupnya.
(N/F: Dae/Dok. Pribadi)