actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
Facebook X (Twitter) Instagram
TRENDING
  • 30 Tahun Mengabdi untuk Stikosa-AWS, Zainal: Jadilah Orang yang Bermanfaat
  • Kemeriahan Parade Juang, Semangat Pahlawan Terpancar di Jalan Surabaya
  • Stikosa-AWS Photo Week 2023: Peringatan Isu Lingkungan Lewat Fotografi
  • Dibalik Gunung Anyar Yang Memiliki Potensi Alam
  • Stikosa-AWS dan YDSF Adakan Workshop, Tingkatkan Kreativitas Menulis dan Memotret
  • Pelantikan Ketua Stikosa-AWS 2023-2027, Siap Tambahkan Program Studi Baru
  • Mahasiswa Stikosa-AWS Gelar ‘Wani Lokal’ Gandeng Pelaku UMKM di Surabaya
  • Delapan Mahasiswa Stikosa-AWS Peroleh Bantuan Biaya Riset hingga UKT dari Beasiswa BRIN
Facebook X (Twitter) Instagram
actasurya.com
  • HOME
  • BERITA
  • FEATURES
    • TOKOH
    • SENI & BUDAYA
    • GAYA HIDUP
  • OPINI
  • SASTRA
    • PUISI
    • CERPEN
  • PHOTOGRAPHY
  • E MAGAZINE
  • REDAKSI
actasurya.com
Home»BERITA»Parade Surabaya Juang Jadi Simbol Nostalgia Perjuangan
BERITA

Parade Surabaya Juang Jadi Simbol Nostalgia Perjuangan

redaksiBy redaksi10 November 2022Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

peringati hari pahlawan,

 

Actasurya.com – Setelah absen selama dua tahun, Parade Surabaya Juang kembali digelar pada Minggu, 6 November 2022. Tahun ini, Parade Surabaya Juang diikuti oleh 3.500 peserta. Para peserta terdiri dari prajurit TNI, Polri, perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya, berbagai komunitas sejarah dan pemuda, serta organisasi kemasyarakatan.

Parade diawali dengan sejumlah pertunjukan yang dipusatkan di Jalan Pahlawan. Pertunjukan itu di antaranya, kesenian musik keroncong, pembacaan sumpah pregolan Merdeka Ataoe Mati oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, teatrikal perang 10 November 1945, hingga penghormatan kepada Bendera Merah Putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya.

Sebelum parade diberangkatkan, Eri Cahyadi menerima penyerahan bendera Merah Putih dari Veteran. Selanjutnya, bendera itu diserahkan kepada Paskibraka sebagai tanda dimulainya pemberangkatan.

Parade Surabaya Juang ini tidak hanya menampilkan aksi teatrikal saja, namun juga ada pembacaan puisi serta orasi yang dilakukan artis, Olivia Zalianty.

“Saya sangat bangga atas apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya ini dengan mengadakan Parade Surabaya Juang yang mana acara ini adalah contoh kecil perjuangan dan semangat dari bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia dari bangsa lain,” ucapnya.

Olivia berharap agar masyarakat Indonesia, khususnya warga Surabaya, terus meneladani perjuangan para pahlawan. Karena berkat para pejuang, kita bisa merasakan kebebasan seperti sekarang.

“Kita sebagai bangsa Indonesia harus terus bisa meneladani perjuangan dan semangat para pejuang, sebab dari tangan merekalah kita bisa merasakan kebebasan berbangsa dan bernegara seperti sekarang ini,” imbuhnya.

Parade Surabaya Juang tersebut dimulai sejak pukul 06.00 WIB dimana para peserta berkumpul di depan Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya.


Salah satu peserta mobil perjuangan yang mengikuti Parade Surabaya Juang di jalan Tunjungan Surabaya (05/11/22)

Parade Surabaya Juang kali ini mengambil rute mulai dari Jalan Pahlawan, Jalan Kramat Gantung, Jalan Gemblongan dan Jalan Tunjungan. Kemudian berlanjut menuju Jalan Gubernur Suryo, Jalan Yos Sudarso, Jalan Jaksa Agung Suprapto, dan berakhir di Balai Kota Surabaya. Sekitar pukul 11.00 WIB, Parade Surabaya Juang ini berakhir.

Salah satu partisipan yaitu Zaki dari Komunitas Begandring Soerabaia yang menjadi peserta dalam drama kolosal parade ini, merasa sangat bangga bisa ikut ambil bagian.

“Jadi, ceritanya perang melawan Tentara Sekutu, saya jadi pejuang asal Gubeng,” katanya sambil tertawa.

Untuk menjadi pemain drama kolosal, Zaki bersama kawan-kawannya harus berlatih selama dua bulan. Dia merasa senang dengan antusiasme masyarakat yang terhibur dengan parade itu.

Memperingati Hari Pahlawan, Zaki memetik pesan dari para pejuang tentang arti pengorbanan dalam mempertahankan kemerdekaan.

“Pahlawan itu yang harus dipersiapkan adalah pengorbanan. Kalian mau mengorbankan yang kalian punya atau enggak,” tutupnya.

(N/F: Dae/Dok. Pribadi)

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
redaksi
  • Website

Related Posts

Stikosa-AWS Photo Week 2023: Peringatan Isu Lingkungan Lewat Fotografi

5 November 2023

Stikosa-AWS dan YDSF Adakan Workshop, Tingkatkan Kreativitas Menulis dan Memotret

12 September 2023

Pelantikan Ketua Stikosa-AWS 2023-2027, Siap Tambahkan Program Studi Baru

10 Agustus 2023

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

NAVIGASI
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
JEJARING KAMI
Tweets by actasurya
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • IKLAN
  • E MAGAZINE
  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • ARSIP
  • KONTAK
© 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.