actasurya.com – Sehari setelah memperingati hari buruh, Aliansi Mahasiswa Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Grahadi. Mahasiswa yang terdiri dari berbagai universitas turun ke jalan menyuarakan hak pendidikan gratis untuk masyarakat. Banyak Mahasiswa mengenakan atribut pemrotesan seperti tulisan yang dikalungkan, spanduk, dan bendera.
Aliansi Mahasiswa yang terdiri dari FMN, GMNI, BEM KM Unair, LAMRI, LDF, HMI, LMND menuntut pencabutan UU DIKTI No. 12 Tahun 2012. “Sekarang biaya pendidikan semakin mahal, untuk itu kami gabungan dari Mahasiswa menuntut pencabutan UU DIKTI No. 12 Tahun 2012” ujar Mifta Ulum, Mahasiswa LNM Unesa.
Mahasiswa tersebut menjalankan aksinya mulai dari Monkasel hingga depan Gedung Grahadi Surabaya. Massa mahasiswa ini berjumlah lebih dari 50 anggota mengenakan almamater kampus masing-masing. Tuntutan kali ini juga mempertanyakan UU pasal 31 yang menyatakan “Pendidikan adalah hak setiap warga negara Indonesia”. Menurut mereka, UKT atau kenaikan biaya uang kuliah adalah diskriminasi dan akal-akalan pemerintah untuk melepaskan tanggung jawabnya.
Aksi ini berlangsung sekitar pukul 13.10 di selangi permainan teatrikal oleh Mahasiswa. Arus lalu lintas sepanjang Embong Malang hingga Gubernur Suryo terlihat lancar meskipun beberapa pengalihan jalur kendaraan sepeda motor beberapa untuk memberikan ruang para Mahasiswa ini. ” Saat ini kampus dijadikan bisnis oleh oknum-oknum pemerintah yang tidak bertanggung jawab,” teriak anggota mahasiswa yang memainkan teatrikal. (N/F: Aziz/Dewid)