actasurya.com – Banjir merupakan tradisi saat musim hujan, tak hanya di kota-kota besar, di daerah kecil pun juga turut merasakan. Salah satunya di kawasan Desa Kedung Rejo RT 08 RW 02 Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Banjir di daerah tersebut sudah menjadi agenda rutin setiap musim hujan.
Berbeda dengan banjir yang lalu, banjir yang terjadi pada selasa kemarin (9/2) merupakan banjir yang terparah. Banjir sekarang telah mencapai lutut orang dewasa. Hal itu disebabkan karena pendangkalan sungai yang terletak diantara perbatasan Desa Kedung Rejo dan Desa Waru.
Tak diam, warga RW 02 melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Diantaranya melakukan kerja bakti yang dibantu oleh pasukan TNI dan ABRI.
“Dalam waktu dekat ini kami warga RW 02 melakukan kerja bakti. Tanggal 17 Januari yang di ikuti oleh TNI, ABRI. Selanjutnya tanggal 24 lalu, ditambah karena kondisi cukup parah, menumbuhkan inisiatif warga melakukan kerja bakti lagi di hari minggu nya,” tutur Sugiono , ketua RW 02.
Menurut warga sekitar, penyebab banjir tidak hanya karena pendangkalan sungai saja. Namun ada faktor yang menyebabkan banjir ini semakin memarah. “Di seberang sungai, ada banyak bangunan yang menjorok ke sungai menyebabkan sungai mengecil, dan jelas menyebabkan banjir yang makin menjadi,” ujar Sudasorno, pengurus RW.
Sehingga pada saat kerja bakti, beberapa pekan lalu warga memutuskan merobohkan bangunan yang memakai sempadan sungai. “karena pake alat manual jadi hanya 40 persen upaya dari warga sini,” tambah Sudasorno. Sembari berpikir mengembalikan sungai dengan ukuran seperti sediakala, para pejabat setempat dibantu dengan warga memikirkan kondisi kesehatan para korban banjir, khususnya anak-anak.
Untuk itu para korban banjir menggunakan sekolah TK sebagai tempat pengungsian sementara. Hal itu di dukung pula oleh berbagai pihak yang turut menyumbang bantuan. Seperti BNPB ( Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang memberikan perahu karet daan beberapa kebutuhan pokok lainnya. (N/F: Hening)