Actasurya.com – Gresia Zumarda Marthatiana, gadis berhijab ini lahir di Kota Pahlawan, 12 Maret 1997. Saat ini ia adalah mahasiswi semester 7 di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-Aws).
Gresia adalah salah satu gadis yang memiliki banyak prestasi hingga pernah ke Luar Negeri. Menurutnya dengan mendapatkan prestasi sebanyak itu, juga banyak yang harus di korbankan dan banyak sekali ujiannya.
Prestasi yang ia dapat, Juara 1 News Anchor dan Reporter se jawa-bali di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Juara 2 Radio Announcer tingkat Nasional di Universitas Surabaya (UBAYA), Top 5 Nasional News Anchor Competition di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, dan mengikuti Indonesian Student Association of Hokkaido, Japan (HISAS 15) as participant of the conference and present manuscript entitled “INSIGHT (Innovation Salt Farming Land with Prism Method) Hybrid Energy System Innovation of Pond-Based Salt Farm for Sustainable Salt Production.
Sejak SMP ia sudah bergelut di dunia broadcast dan pernah menjadi MC (master of ceremony) di acara pentas seni sekolahnya. Ia tidak pernah mengikuti les seperti les public speaking dan broadcast, gadis ini benar-benar belajar secara otodidak.
“Mulai bisa nge-MC itu otodidak sebenarnya, karena saya suka ngomong anaknya, dan saya pikir daripada tidak berfaedah yang dibicarakan, lebih baik saya alokasikan ke MC itu tadi,” ujar gadis berkerudung ini.
Saat dibangku SMA ia mengikuti ekstrakulikuler presenter. Awal ia mengikuti ekstrakulikuler ini karena ingin melanjutkan bakat MC yang sudah ia bisa di SMP. selama 3 tahun gabung kedalam ekstrakulikuler itu ia mendapatkan banyak hal yang dapat dipelajari seperti lomba-lomba event membaca berita, lomba reporter, lomba radio atau lomba MC dan sebagainya.
Ia bukan tipe orang yang putus asa dan mudah menyerah, jika belum berhasil ia akan mecoba dan terus berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan. “Setelah lulus SMA aku pernah coba ngirim CV di beberapa TV dan Radio yang ada di Surabaya itu ditolak, karena melihat aku masih kecil banget dan baru lulus SMA, tetapi dengan menunggu hasil kuliah, banyak yang memberi pekerjaan MC sama temenku,” ucap Gresia.
Dibangku awal masuk kuliah, Gresia mencoba mengisi waktu luangnya dengan mengikuti lomba-lomba. Saat semester 3 ia pernah mengikuti casting di TV9 selama 2 hari, setelah casting pihak TV9 memanggil gresia untuk liputan dan sudah setahun disana. “Tidak hanya di TV9 aja, aku juga coba naruh CV di radio dan ikut casting-casting TV, dan Alhamdulillah dapat di BBS TV sebagai News Anchor sampai sekarang,” ujarnya.
Tidak hanya di TV saja, ia juga sangat menyukai siaran-siaran radio dan mencoba di radio, menurutnya banyak pengorbanan untuk bisa diterima di radio. Ia tidak pernah putus asa dan terus berusaha untuk bisa di terima di radio Merdeka.FM sampai saat ini.
Pernah merasa bosan karena apa yang ia inginkan sudah tercapai seperti kerja di TV dan radio, sehingga ia ingin mencoba hal yang lain. pada akhinya Gresia diajak oleh kedua temannya untuk pergi ke Jepang dan mengikuti project karya ilmiah sains dan teknologi.
Namun, Gresia berharap untuk kedepannya “Semoga masih bisa konsisten dalam dunia broadcast ini, karena dunia media ini sangat keras, dan tidak semua orang bisa bertahan disini. Serta harus butuh mental yang kuat tahan banting, dan harus memiliki keinginan yang lebih lagi jangan hanya disini-sini aja. Misal aku sekarang di BBS TV besok-besok harus bisa di SCTV, RCTI atau disebagainya, memang harapanku harus bisa Go Jakarta atau Go International,”jelasnya.
Tidak hanya harapan, Gresia juga memiliki pesan dan sangat menyayangkan untuk anak-anak muda yang kurang nekat, “Mumpung kita masih muda mari eksplore dan coba semuanya karena ketika kamu sudah sukses nanti kamu bakalan merasakan, dan kalau bisa cobain aja segala bidang serta jangan putus asa. Diawal memang pasti kita harus gagal namun jika yang namanya instan itu tidak akan pernah abadi dan tidak merasakan mulai dari bawah. Jadi semangat terus dan jangan putus asa, jangan cepat puas dan harus open mind serta harus semangat,” tutupnya.
(N/F : Avit Dewi Puspitasari)