actasurya.com – Mengusung tema ‘Gelar Karya-Melada’, Himmarfi menggelar pameran, di pendopo Stikosa-AWS. Pameran yang diadakan selama tiga hari (1-3/10) ini, menampilkan 12 koleksi foto budaya Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Kata ‘melada’ diambil dari bahasa asli Tana Toraja, yang memiliki arti belajar. Dalam pameran ini, Himmarfi menampilkan hasil karya enam anggotanya yang baru bertolak dari Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia (JFMI) ke-7 di Makasar. Di antaranya; Hendriansyah, Muhammad Saiful Anwar, Cindy Dinda, Rosita Sahara, Zulfikar Firdaus dan Teguh Sudarmawan.
Ke 12 foto tersebut merupakan hasil potretan dari beberapa tempat yang telah mereka kunjungi. Mulai dari Museum Tongkonan Ne’ Gandeng yang berisi rumah adat tongkonan masyarakat Toraja; Lombang Tonga Riu, makam batu masyarakat Toraja; Kete Kesu, suatu desa wisata di kawasan Tana Toraja dengan budaya yang masih kental;hingga keindahan Pantai Losari juga tak luput diabadikan.
Acara jambore merupakan agenda tahunan yang diadakan di kota-kota yang berbeda. “Acara jambore ini, tujuannya untuk mempererat rasa persaudaraan antar sesama UKM fotografi seluruh Indonesia,” ucap Hendriansyah, Ketua Umum Himmarfi.
Acara jambore diikuti oleh seluruh ukm fotografi seluruh Indonesia. Termasuk wilayah Surabaya yang diwakili oleh Himmarfi. Hendriansyah menambahkan, meski dalam masalah dana tidak didukung sepenuhnya oleh pihak akademik, mereka tetap hadir dalam acara jambore fotografi terbesar se-Indonesia dalam tingkat mahasiswa ini.
naskah dan foto: Qurratu A’yun