Actasurya.com – Program Beasiswa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendatangkan angin segar bagi sektor pendidikan. Seperti halnya bagi delapan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) yang berhasil meraih beasiswa ini.
Kedelapan mahasiswa tersebut diantaranya Alif Sioux Ramli, Angger Prasetyo, Dwi Bagus Sunyoto, Ega Oktasya, Ilham Prahardani, Leni Setya Wati, M. Zainal Arifin, dan Syahwaldan Rizky. Dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan pada Rabu (24/5/2023), para mahasiswa ini berhak menerima bantuan uang kuliah tunggal (UKT) maksimal sebesar Rp 5 juta selama dua semester, serta bantuan biaya riset.
Menurut Riesta Ayu Octarina, Kepala Badan Administrasi Akademis dan Kemahasiswaan Stikosa-AWS, sebagian besar mahasiswa penerima beasiswa BRIN ini aktif dalam kegiatan kampus.
Seperti Alif Sioux Ramli dan Syahwaldan Rizky sebelumnya berhasil melewati seleksi Program Pengembangan Usaha Mahasiswa (P2MW) yang diadakan setiap tahun oleh Direktorat Kemahasiswaan Depdikbud. Sementara itu, Dwi Bagus Sunyoto merupakan mantan Ketua Umum UKM Surabaya Muda, salah satu unit kegiatan mahasiswa di Stikosa-AWS.
Dikutip dari laman brin.go.id, Program BARISTA merupakan program yang memberikan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) dan dana riset kepada mahasiswa aktif tingkat akhir jenjang Diploma 4 dan Sarjana (S1, S2, S3) untuk menyelesaikan tugas akhir penelitian yang berbasis kerja sama riset di unit kerja lingkungan BRIN.
Salah satu mahasiswi, Leni Setya Wati menyampaikan rasa syukurnya karena telah lolos seleksi program beasiswa ini. Dengan adanya beasiswa BRIN ini menjadi oase ditengah hari-hari panasnya.
“Pengalaman ini sangat berharga bagi saya, yang awalnya hanya iseng mendaftar ternyata membuat dampak yang sangat luar biasa. Setelah mendafar ada tahapan lagi yang membuat saya bergetar, namun lagi-lagi saya sangat amat bersyukur karena lolos dan mendapatakan bantuan yang tidak sedikit ,” ujar mahasiswa ini.
Menanggapi hal ini, M. Zurqoni, selaku Ketua IKA (Ikatan Keluarga Alumni) Stikosa AWS mengatakan, ini langkah penting bagi dinamika kampus. Mengingat BRIN dikenal sebagai institusi strategis yang sangat berpengaruh.
“Momen ini bisa jadi langkah awal bagi mahasiswa penerima beasiswa. Karena selain mendapat bantuan uang kuliah, juga pembiayaan riset,” ucapnya.
Leni juga berharap Beasiswa BRIN tersebut bisa terus dilaksanakan oleh pemerintah dan diikuti oleh mahasiswa lainya yang berkuliah di Stikosa-AWS.
“Harapannya dari saya semoga program beasiswa ini terus ada dan bisa diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa lainnya di Stikosa-Aws dan semoga semakin banyak yg lolos sehingga banyak manfaat yg diperoleh baik untuk mahasiswa maupun untuk lembaga riset pemerintah Indonesia,” pungkas mahasiswi asal Trenggalek tersebut.
(N/F: Nbl,Bas/dok.pribadi)