actasurya.com – Dalam rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kota Surabaya ke-725, Dinas Kebudayan dan Pariwisata menggelar acara pemilihan Duta Wisata Cak & Ning Surabaya. Duta wisata Cak & Ning Surabaya ini dianggap penting oleh masyarakat Surabaya karena sebagai bentuk salah satu duta generasi muda dalam mensosialisasikan program-program pembangunan, khususnya bidang budaya dan kepariwisataan.
Pemilihan Cak dan Ning ini telah diadakan sejak tahun 1981 silam. Di tahun 2018 ini, malam pemilihan Cak dan Ning surabaya kembali digelar, Jumat (11/05) di Convention Hall Tunjungan Plaza Surabaya.
Pada prinsipnya, ajang pemilihan Cak dan Ning Surabaya bukan hanya sekedar pemilihan duta, tapi bagaimana mengajarkan para finalis untuk lebih mengenal masalah sosial, melatih mental dan mengenalkan budaya di Surabaya kepada seluruh masyarakat di Indonesia maupun mancanegara.
Sebagaimana definisi dari duta wisata, Cak dan Ning pun menitikberatkan pada pengenalan dan promosi kota, terutama Surabaya. Lalu, seberapa efektif Cak dan Ning bekerja selama ini?
Chentia Aisya Oktarina dalam penelitiannya berjudul Peran Cak dan Ning Surabaya dalam Strategi Promosi Kota Surabaya mejelaskan, Cak dan Ning Surabaya dilibatkan dalam promosi kota karena Cak dan Ning Surabaya merupakan sekumpulan pemuda, yang memiliki kemurnian idealisme, keberanian, keterbukaan dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan baru, dan juga memiliki ide-ide yang kreatif.
Cak dan Ning Surabaya pun menerapkan promotional tools dalam kegiatan yang mereka lakukan serta beberapa startegi promosi, seperti pementasan Ludruk dan berbagai pemasaran internet (internet marketing) melalui interaktifitas dengan Netizen.
Dalam data Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Januari 2018, menunjukkan bahwa pada tahun 2016 dari target 772,000 banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara, yang terealisasi sebanyak 772, 058. Artinya, pencapaian yang didapatkan sebesar 100%.
Namun, ajang Cak dan Ning masih rentan terhadap pemanfaatan bisnis beberapa pihak. Debby Ari Kumala Dewi dalam penelitiannya berjudul Relasi Kekuasaan Cak Ning Surabaya dengan Instansi Terkait menjelaskan, penugasan dan keterlibatan menjadi Cak Ning hanya terkesan sebagai pembawa nampan dan pemanis saja, bahkan ketidakterlibatan para Cak Ning sendiri dalam event besar seperti EO dalam rangka HUT surabaya juga merupakan pertanyaan yang muncul dari anggota Cak Ning sendiri.
Menurut Debby, Cak dan Ning Surabaya juga bisa menjadi ‘kendaraan bisnis’ para pebisnis atau pihak swasta dengan diambil alihnya kewenangan saat pemilihan 2008. Nampak bahwa Cak Ning memiliki daya jual yang kuat untuk mendapatkan untung.
“Aku berharap untuk pemenang nanti lebih bisa mengemban amanah yang diberikan masyarakat Surabaya dan bisa memperkenalkan wisata Surabaya kepada khalayak,” tutur Ika Putri Ning tahun 2013 setelah menyanyikan lagu Sayang di atas panggung.
Malam semakin larut dan suasana di dalam gedung Convention Hall semakin tegang, babak penyisihan pun telah dimulai. Dari 30 finalis menjadi 8 peserta. Persaingan pun semakin ketat untuk mendapatkan gelar Cak & Ning Surabaya 2018. Para peserta juga mendapatkan pertanyaan dari dewan juri, untuk menyakinkan dewan juri dan penonton bahwa salah satu dari mereka layak menjadi pemenang.
Nama dua finalis yang dinobatkan sebagai Cak & Ning Surabaya 2018 pun diumumkan. Mereka ialah Cak Reza (Kecamatan Benowo) dan Ning Safira (Kecamatan Sawahan) sebagai Cak & Ning Surabaya 2018. Selanjutnya, mereka akan ditugaskan untuk mempromosikan pariwisata Surabaya di dalam negeri maupun luar negeri.
Tak hanya itu, malam puncak ini juga dimeriahkan oleh kedatangan Alshya Sekar Amaranggana, Puteri Indonesia 2018 dari Jawa Timur.
Bersama Alsya Sekar, tampak hadir beberapa Duta Wisata Jawa Timur, yakni Duta Wisata Kota Kediri, Kota Bojonegoro, Kota Jombang, Kota Nganjuk, Kota Blitar, Kota Tuban, Kota Probolinggo, Kota Banyuwangi, Kab Mojokerto, Kota Malang, Kota Sidoarjo, Kota Lamongan, Kota Gresik.
Dihadiri oleh para pemenang Cak & Ning yang ada di kota-kota Jawa Timur, Putra Putri Solo 2018 juga turut meramaikan. Latasya, Putri Solo mengungkapkan antusias dan harapan kepada pemenang Cak & Ning 2018. “Acara ini patut untuk diapresiasi, karena acaranya runtut dan cukup menghibur. Para finalis juga mendapatkan bekal yang bagus dari karantina tersebut. Harapannya untuk pemenang Cak & Ning yang terpilih bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan menjadi orang yang berguna untuk Kota Surabaya ke depannya,” ujar Latasya.
Selain penganugerahan Cak & Ning Surabaya, malam ini juga merupakan penobatan beberapa juara dari berbagai kategori. Juara Wakil I Cak & Ning diraih oleh Cak Reno & Ning Paquita. Wakil II Cak Gilang & Ning Silvia, Wakil III Cak Deo dan Ning Sabrina.
(N/F: Alfa,Esti)