actasurya.com – Diskusi bersama yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di ruang prapanca, Stikosa-aws (29/9) mengajak seluruh perwakilan ormawa untuk membuat surat terbuka terkait ospek dan LKMM-TD 2016 yang sebelumnya sudah digelar pada tanggal 02 september hingga 11 september 2016. Menyambung dari hasil evaluasi sebelumnya yang di laksanakan pihak BEM, mengingat pentingnya pembuatan surat terbuka ini untuk kedepannya tidak terjadi permasalahan di tahun ini.
Dalam diskusi tersebut tersampaikan tiga poin persoalan yang digagas oleh BEM, yaitu meminta bantuan ormawa untuk keberlangsungan acara LKMM-TM, meminta setiap ormawa agar memberikan kader membentukan kabinet selanjutnya, jika memang dirasa poin ketiga memberatkan salah satu ormawa, ormawa tersebut bisa mengajukan bentuan lain yang bisa di berikan.
Tiga poin utama yang diajukan tersebut bukanlah hal yang tetap dan tidak bisa ditawar lagi, melainkan BEM juga berharap dari tiap ormawa membawa inovasinya masing-masing. ” Ini memang bukan peraturan yang saklek, melainkan kami juga berharap setiap ormawa memiliki penawaran atau ide yang lebih baik lagi.” ujar amalia irawati, selaku sekretaris jendral BEM.
Menurut salah satu mahasiswa angkatan 2013, Figur Kausar “Kenapa hal ini bisa terjadi, karena memang kesiapan panitia sendiri sangat minimnya dan kurangnya panitia bersosialisai dengan ormawa atau beberapa orang yang berpegalaman di OPSPEK & LKMM-TD sebelumnya”.
Satu suara dengan figur, Ainun Arif selaku ketua umum Himarfi juga menyampaikan hal sama bahwasanya kurangnya sosialisasi panitia terhadap ormawa juga menyebabkan ketidakmaksimalan akan berjalannya acara.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kartika Setya Palupi yang menjabat sebagai presiden BEM periode tahun 2015-2016, “Pengkaderan yang kurang maksimal dan waktu yang sangat singkat membuat hal itu terjadi”. Di akhir diskusi ia juga menyampaikan bahwa akan diadakan diskusi selanjutnya yang membahas surat terbuka lebih lanjut kedepannya. (N/F: Pita/Dewid)